- Bahasa: Indonesia
- Jumlah Halaman: 13
- Format file: PDF
- Publisher: IlmuKomputer.Com
- Tahun terbit: Juli 2003
- Download makalah lengkap (PDF): yanti-uml.zip
Saat
ini piranti lunak semakin luas dan besar lingkupnya, sehingga tidak
bisa lagi dibuat asal-asalan. Piranti lunak saat ini seharusnya
dirancang dengan memperhatikan hal-hal seperti scalability, security,
dan eksekusi yang robust walaupun dalam kondisi yang sulit. Selain itu
arsitekturnya harus didefinisikan dengan jelas, agar bug mudah ditemukan
dan diperbaiki, bahkan oleh orang lain selain programmer aslinya.
Keuntungan lain dari perencanaan arsitektur yang matang adalah
dimungkinkannya penggunaan kembali modul atau komponen untuk aplikasi
piranti lunak lain yang membutuhkan fungsionalitas yang sama.
Pemodelan (modeling) adalah proses merancang
piranti lunak sebelum melakukan pengkodean (coding). Model piranti lunak
dapat dianalogikan seperti pembuatan blueprint pada pembangunan gedung.
Membuat model dari sebuah sistem yang kompleks sangatlah penting karena
kita tidak dapat memahami sistem semacam itu secara menyeluruh. Semakin
komplek sebuah sistem, semakin penting pula penggunaan teknik pemodelan
yang baik.
Dengan
menggunakan model, diharapkan pengembangan piranti lunak dapat memenuhi
semua kebutuhan pengguna dengan lengkap dan tepat, termasuk
faktor-faktor seperti scalability, robustness, security, dan sebagainya.
Kesuksesan suatu pemodelan piranti lunak
ditentukan oleh tiga unsur, yang kemudian terkenal dengan sebuan
segitiga sukses (the triangle for success). Ketiga unsur tersebut adalah
metode pemodelan (notation), proses (process) dan tool yang digunakan.
Memahami notasi pemodelan tanpa mengetahui cara
pemakaian yang sebenarnya (proses) akan membuat proyek gagal. Dan
pemahaman terhadap metode pemodelan dan proses disempurnakan dengan
penggunaan tool yang tepat.